Tantangan Dalam Belajar Menulis
Punya waktu menulis haruslah menulis dan jangan menunggu saat tepat atau menunggu mood, karena terkadang ketika mood ada tetapi yang hilang adalah ide untuk dijadikan bahan tulisan.
Tantangan dalam belajar menulis yang sempat saya rasakan juga yakni jenuh dan kehabisan bahan dalam menulis. Misalnya menulis suatu topic baru sampai beberapa paragraph sudah kehilangan arah. Mau sambung dengan apa lagi, sudah hilang semua hal yang tadi ada didalam isi kepala.
Tantangan lainnya yakni konsisten dalam belajar menulis. Awalnya saya ingin blog ini menjadi tempat saya belajar menulis yang bertahap. Dari menulis tentang keseharian hingga menulis tentang topic umum lainnya. Namun baru saja saya mulai dengan menulis tentang keseharian ada semacam rasa sungkan. Akhirnya berdampak pada menulis hanya satu paragraph. Kelanjutan sudah tidak bisa ditulis akibat pikiran kemana-mana.
Tantangan lainnya yaitu kesempatan untuk memulai menulis, ketika jauh dari peralatan seperti laptop, atau handphone, jauh dari yang namanya alat tulis. Selalu terlintas keinginan untuk membuat suatu tulisan yang menarik yang saat itu sedang diamati. Misalnya saat itu lagi berada di taman yang dipenuhi bunga yang begitu indah. Saat itu kata-kata romantis yang berkaitan dengan indahnya taman beserta bunga begitu kuat. Sayangnya media untuk menulis taka da. Dampaknya ketika pulang dan mulai menulis. Sudah sulit membayangkan dan merinci kembali setiap perjalanan hingga tiba di taman tersebut.
Untuk mengatasi hal semacam diatas, sangat penting untuk menjaga konsistensi dalam menulis. Mengawali menulis dan menulis tanpa henti. Setiap hembusan yang terasa bisa dijadikan kata-kata dalam tulisan yang lebih bermakna.
Intinya konsisten dan lebih baik terus menjaga semangat dan tujuan dari menulis itu sendiri. Bila tujuan dalam menulis sudah jelas maka arah belajar untuk cepat menguasai teorinya akan tercapai. Saya ingin menulis tentang fakta-fakta disekitar saya. Maka akan dengan mudah merangkai setiap fakta yang ditemukan dan menyusunya menjadi suatu tulisan yang menarik. Tulisan yang akan mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca lainnya.
Membuat jadwal dalam menulis memang baik, tetapi sebagai pemula sebaiknya secara bertahap. Bila sehari bisa menulis tiga ratus kata, maka mulai menaikan jumlah seiring imajinasi dan naluri menulis semakin tajam.
Menjadikan tantangan dalam belajar menulis sebagai motivasi. Saya pasti bisa menulis ribuan kata bila terus dan terus saya belajar dan belajar menulis apa yang saya amati, saya lihat disekeliling, saya dengar dari cerita teman dan sebagainya.
Saya tetap optimis, belajar dari para penulis hebat yang memotivasi bahwa merekapun memulai dari kata per kata kemudian menjadi kalimat, kalimat bertambah menjadi suatu paragraph dan semakin banyak paragraph menjadi suatu buku. Atau dengan kata lain menjadi suatu tulisan, ulasan yang menarik yang kemudian enak dibaca oleh orang lain.
Kesimpulan ulasan singkat diatas antara lain:
- Konsisten dalam menulis
- Kesempatan / waktu untuk menulis
- Jadwal bila dimungkinkan
- Konsisten yang utama.
Dan terima kasih untuk anda yang sudah sampai dibagian ini, ulasan singkat ini juga masih bagian dari belajar menulis. Bila anda punya saran kritik dan masukan silah tersedia kolom komentar, silahkan menggunakannya dengan bahasa yang santun. Mari sama-sama belajar untuk membangun generasi yang semakin terdepan (bukan Yamaha m*o).
Penulis: Paulus Gabriel Hegemur
